Manchester – Alejandro Garnacho sedang diselidiki atas emoji gorila di foto yang diunggah André Onana. Pemain Manchester United itu diyakini melakukan rasisme. Onana menjadi pahlawan MU saat laga Liga Champions melawan FC Copenhagen di Old Trafford. Penjaga gawang Kamerun menyelamatkan tembakan Jordan Larsson di masa tambahan waktu untuk mengamankan keunggulan 1-0 Setan Merah. Garnacho yang juga bermain pada laga melawan Kopenhagen memuji keberhasilan Onana menyelamatkan penalti yang diraih MU. Ia mengunggah foto Onana yang dipeluk Harry Maguire dan Scott McTominay.
Tak hanya mengunggah foto, Alejandro Garnacho juga menyertakan dua emoji gorila di postingan tersebut. Pemain sayap asal Argentina itu menghapus unggahannya setelah muncul di buku hariannya selama kurang lebih 15 menit. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) rupanya memperhatikan komentar emoji gorila yang diunggah Garnacho. merdeka 138
Menurut Daily Star, FA melakukan penyelidikan terhadap Garnacho atas dugaan pelanggaran Peraturan E3(1) sehubungan dengan postingan bernuansa rasial di media sosial. Garnacho tetap bisa didenda meski dia menghapus postingan tersebut. Onana mengecam keras sanksi yang mengancam pemain berusia 19 tahun itu. Melalui postingan media sosial, Onana menegaskan Garnacho tidak berniat menghinanya secara rasial. Ia meminta agar masalah ini tidak meluas.
“Orang-orang tidak bisa mengidentifikasi apa yang menyinggung perasaan saya. Saya tahu persis apa yang dimaksud @garnacho7: kekuatan dan tekad. “Masalah ini tidak perlu diperpanjang lagi,” tulis André Onana di Instastory.
Kasus komentar rasis di media sosial menimpa mantan pemain Manchester United Edinson Cavani pada tahun 2020. FA melarang Matador bermain selama 3 pertandingan setelah ia menanggapi komentar fans dengan menyebut mereka “negrito” atau berkulit hitam.
Cavani membela diri dengan mengatakan bahwa perkataannya telah disalahartikan. Menurutnya, di negaranya, Uruguay, negrito merupakan ungkapan kasih sayang. Namun hukuman tetap diberikan kepada Cavani.